Ssttt Ini Rahasia…..
Cast:
Kim Tae Hee
Kim Heechul Super Junior
Choi Kyuhyun Super Junior
Eunhyuk Super Junior
Lee Teuk Super Junior
Kim Eyyin Lee
Victoria F(x)
Soyeon T-ARA
Tae Hee POV
Namaku Kim Tae Hee, umurku bisa dibilang muda, 18 tahun. Aku mempunyai seorang namja chingu yang sangat aku cintai. Namanya Kim Hee Chul. Dia seorang actor dan penyanyi dalam sebuah Boy band, Super Junior nama nya. Bisa dibilang itu sebuah mukjizat mendapatkannya sebagai namja chingu ku. Secara aku hanya lah seorang biasa, seorang mahasiswi yang cukup sibuk dengan kuliah nya. Nonton TV saja aku jarang. Kerjaan ku tiap harinya hanya kuliah, ngerjain tugas, baca buku di perpustakaan. Tapi kadang kalo lagi suntuk aku pergi ke bioskop, beli kaset film, atau maen game.
Aku bertemu Heechul di toko yang menjual pc game. Waktu itu aku sedang suntuk berat dengan tugas-tugasku. Ingin maen game, tapi hampir semua game ku sudah kutamatkan, dan yang belum kutamatkan sudah bosan aku maen kan. Jadilah hari itu aku bela-belain buat ke toko game, walupun besoknya adalah deadline tugasku. Tidak ada satupun dari teman-teman ku yang mau kuajak ke toko itu. Akhirnya aku sendiri lah yang kesana. Saat itu aku gak tau kalo ada seorang Kim Heechul, seorang bagian dari Super Junior yang tengah memilih-milih kaset game.
“Mau beli yang mana ya?? Ahjushi, game yang bagus yang mana??” Aku mencoba bertanya pada penjaga toko disitu.
“jah dicuekin gue, yang mana ya??” ujarku sembari membuka-buka list game yang dijual disana.
“Hmmm… Tanya aja lah… “ “Sorry, menurut mu game yang mana yang bagus??” Tanya ku pada seorang namja yang berada di sebelahku.
“Aku gak tau” ujar namja itu ketus
“Gak tau?? Kalo yang ini?? Trus yang ini??”
“Aish kau ini ganggu aja, pilih sendiri aja napa?? Aku juga lagi sibuk ni milih game…” jawab namja itu sembari menggerutu.
“O… kalo yang itu sih aku pernah maen…” ujarku sembari menunjuk kedua game yang ada di tangannya.
“Jinja??? Menurut mu yang bagus yang mana??”
“pilih sendiri napa?? Aku juga lagi sibuk milih game nih..” jawab ku mengembalikan kata-katanya tadi.
“Jah malah ngembaliin kata-kataku. Maaf deh, tapi aku emang belum pernah maen game-game yang kamu pilih itu. Aku baru jadi gamers, dan sekarang lagi bingung mau beli game yang mana untuk dongsaeng ku.”
“O… ya udah kuterima permintaan maaf nya. Menurut ku 2 game itu sama aja, kalo Warcraft itu dia pake monster, trus kalo starcraft dia pake robot, lebih modern gitu. Dongsaeng mu gamers??”
“iya, kemaren gak sengaja aku ngehapus data game nya di computer. Jadi sekarang aku harus ngebeliin yang baru deh.”
“beli aja Starcraft.” Ujarku.
“oke, aku beli starcraft aja. Makasih ya…” ujarnya sembari bergegas ke kasir dan membayar game tersebut.
“chogi…. Jah udah pergi, kan aku masih mau nanya game yang mana yang menurutnya menarik. Sudahlah aku beli aja semua.” Aku pun segera ke kasir dan membayar game-game yang aku beli.
Pertemuan kedua antara aku dengan Heechul terjadi di toko buku. Saat itu adalah jadwal ku membeli buku. Maklum aku juga pengkoleksi buku, dari komik hingga novel. Tanganku sudah penuh dengan setumpuk buku yang akan kubeli, tapi masih ada yang kurang, aku lupa membeli komik detective conan yang terbaru. Melangkahlah aku menuju rak komik terbaru. Saat aku sedang berjalan, tak sengaja aku menabrak seseorang didepan ku
“aduh maaf, aku gak sengaja.”
“aduh sakit tau ditabrak buku-buku ini.”
“maaf deh…” ujarku sembari melihat siapa yang aku tabrak “loh, ini kan mas yang di toko game.”
“loh, kamu??” ujarnya kaget sembari menunjuk ku. “ kok kamu disini??”
“ya beli buku lah, gak liat apa kalo buku-buku yang mau aku beli jatoh berantakan??” ujarku polos.
“ya udah aku bantuin deh.” Ucapnya sembari membantuku membereskan buku-buku ku yang berjatuhan dilantai. “kamu beli buku ini juga??”
“iya, kenapa??”
“aku juga beli buat dongsaengku.”
“dongsaengmu yang gamers itu??”
“iya, aku gak sengaja menumpahkan kopi di buku nya. Makanya aku membelikannya buku yang sama. Kamu mau ke kasir??”
“belum, aku mau beli komik yang disana.”
“Sini aku yang bawain. Sekalian aku mau ngucapin terima kasih padamu. Dongsaengku senang dengan game itu, katanya itu game favoritnya.”
“syukurlah” ujarku menanggapinya.
Tapi bukan hanya sampai situ saja, pertemuan ketiga ku terjadi di toko kaset. Saat itu aku sedang membeli kumpulan lagu instrument. Dari lagu nya Beethoven sampai Mozart. Lagu-lagu tersebut berfungsi sebagai lagu yang menemani ku belajar. Awalnya aku tak tau itu dia, habis waktu itu dia memakai kacamata hitam, topi, dan lengkap dengan maskernya. Dia sedang membeli kaset sebuah Boyband. Dan parahnya aku dan dia saling salah ambil kaset, aku mengambil kasetnya dan dia mengambil kaset instrumentku. Pas sampai dirumah aku kaget, ini kaset siapa?? Aku tak merasa membeli ni kaset. Aku juga bertanya-tanya dimana kaset instrument ku yang barusan kubeli tadi. Aku berpikir apa ketuker ya waktu dikasir?? Aku pun coba mendengar kaset tersebut. Lagunya asyik, jenisnya pop, dan enak untuk ngedance. Aku pun melihat cover CD tersebut, Super Junior…, di situ terlihat gambar 13 namja. Tidak kelihatan jelas sih wajah-wajah mereka. Pasti yang membeli ini adalah fans berat mereka. Aku pun langsung jatuh cinta pada lagu mereka yang berjudul “Sorry Sorry”. Dan aku selalu membawa kaset itu dalam tas ku.
Pertemuan keempat ku terjadi di Perpustakaan di kota ku. Aku memang sering berada di perpus itu untuk belajar, mencari bahan untuk tugas, atau sekadar meminjam buku untuk bacaan. Aku tak sengaja duduk satu meja dengannya. Saat itu aku tak tau itu dia maklum saat itu dia memakai kacamata berbingkai hitam, sampai dia yang menegur ku duluan.
“Hey, kamu yeoja di toko game, toko buku, dan toko kaset itu kan??”
“Eh kamu lagi…” jawabku terkejut.
“SSSSttttttttttttttttttt!!!!!!!!!!” ucap semua orang di dalam perpustakaan itu.
“eh kita ngobrol diluar aja ya.” Ajak dia sembari menunduk ke semua orang di perpustakaan untuk meminta maaf.
“iya.” Aku pun bangkit dari duduk ku untuk mengikuti nya. Di luar kami duduk di bangku di taman. “eh kamu tadi bilang kalo aku yeoja di toko kaset?? Emang kita pernah bertemu di toko kaset??”
“iya pernah, aku yang disebelahmu yang make kacamata hitam, topi dan masker…”
“o…. itu kamu toh. Berarti yang bawa kaset instrument ku itu kamu bukan??”
“iya, aku salah ambil barang, trus kamu yang ngambil kaset Super Junior ku??”
“iya, ini aku bawa. “ ujarku sembari memberikan kaset itu padanya.
“Gomawo, tapi… Mianhe, aku gak bawa kaset mu…”
“O… ya udah gak apa-apa.” Ucapku tak peduli tapi bernada sedih.
“Hmmm… gimana kalo kita berjanji ketemuan lagi, aku pasti akan membawa dan mengembalikan kaset mu itu.”
“boleh, dimana dan kapan??”
“dimana ya??? Gimana kalo aku minta nomer handphone mu, nanti aku akan menghubungimu.”
“ok..” ujarku sembari memberikan nomer ku pada nya.
“Baiklah, nomer mu sudah ku catat, namamu siapa??”
“Tae Hee, Kim Tae Hee”
“Aku Heechul, Kim Heechul. Aduh sepertinya aku sudah telat, maaf ya, aku ada kuliah. Sampai jumpa lagi, dan terima kasih buat kaset nya.” Ujarnya sembari pergi meninggalkanku.
Pertemuan ke lima ku dengan nya terjadi di sebuah mall. Saat itu dia mengsms ku dulu sebelum kami bertemu….
DRRRrttttt, Hp ku bergetar… ternyata ada sms dari nomer yang tidak aku kenal.
‘hai Tae Hee, ini aku Heechul. Apa kau punya waktu besok?? Aku ingin mengembalikan kaset mu’
‘o hai, besok aku punya waktu.’
‘ok, besok kita ketemu di mall di sebelah toko game ya. Jam 1. Aku tunggu di depan mall, aku pake baju putih jaket biru dan topi hitam beserta kacamata dan masker’
‘ok’ aku pun mengakhiri sms tersebut. Aku heran kenapa di tempat ramai dia selalu memakai topi + kacamata + masker. Aneh….
Besoknya aku datang ke mall tersebut tepat pukul 1 siang. Aku melihat dia sedang berdiri di pintu depan mall lengkap dengan dandanan yang dia beritahukan padaku. Aku pun langsung menyapa nya tanpa ragu-ragu.
“hai, kim heechul-ssi.”
“o… hai taehee-ssi. Ini kasetmu, mian lama mengembalikannya.”
“tidak apa-apa kok.”
“o ya, kau bisa menemaniku jalan-jalan sebentar di mall ini???”
“bisa, lagian ini hari sabtu, aku tidak ada jadwal kuliah. Kau ingin membeli apa??”
“aku ingin membeli beberapa baju saja.”
“ok, kajja.” Ajakku padanya. Kami pun mulai berjalan-jalan mengelilingi mall tersebut. Sekali-kali aku melihat banyak orang memandang ke arah kami. Aku pun berpikir, apa karena dandanan Heechul-ssi yang aneh bin ajaib ini?? Aku pun memberanikan diri bertanya padanya. “Heechul-ssi, mianhe, aku boleh Tanya gak??”
“nanya apa??”
“chogi…. Kenapa sih kamu berdandan gini?? Pake2 masker segala??”
“hahahahhaha, itu toh yang pengen kamu tanyain?? Sini-sini ikut aku.” Dia pun menarik tangan ku masuk ke sebuah kafe yang sepi dimall itu. Dia membawa ku duduk di pojok yang tidak terlalu menarik perhatian. Dia lalu membuka topi, kacamata, dan masker ny.
“kau tau siapa aku??”
“Kau Kim Heechul-ssi.”
“bukan itu, kau tau aku ini sebenarnya siapa?? Apa pekerjaan ku??”
“gak tau….”
“Masa sih kamu gak tau aku siapa?? Kamu beneran gak kenal aku??”
“Bener, yang aku tau kamu adalah Kim Heechul.”
“Kamu pernah denger tentang Super Junior??”
“O… boyband yang dikaset kamu itu??”
“Iya, kamu tau siapa aja personel nya??”
“Nggak, aku Cuma suka lagu mereka yang judulnya Sorry Sorry.”
“ya udah, ini aku bawa kaset nya. Coba kamu liat siapa aja personel nya.” Ujarnya sembari menunjukkan kaset Super Junior padaku. Aku pun lalu melihat kaset tersebut dan membaca nama-nama personelnya.
“Kim Heechul?? Namanya sama dengan mu Heechul-ssi.”
“YA, liat wajahnya, itu aku…”
“Kamu?? Ah bercanda nih kamu…” ku pun lalu melihat wajah personel yang bernama Kim Heechul tersebut. “hah??!!! Wajah nya…. Ini beneran kamu???”
“iya, aku Kim Heechul Super Junior”
Itulah awal aku mengetahui siapa Kim Heechul sebenarnya. Seseorang yang tak pernah kusangka akan bertemu dan berkenalan dengannya. Setelah itu dia rajin mengirim sms dan menelponku. Entah saat dia sedang senggang atau ditengah-tengah jadwalnya yang padat. Sampai suatu saat dia meminta ku untuk menjadi pacarnya .
Drtdrtdrt…. Hape ku bergetar.
‘Tae Hee, bisa ketemuan sekarang??’
‘bisa, ada apa??’
‘ada hal penting yang mau aku omongin’
‘ok, dimna?’
‘di sungai han ya, aku tunggu kau sekarang’
‘ok, aku kesana.’ Aku pun segera berangkat ke tempat Heechul menunggu. Sampai disana aku tak melihat siapa-siapa pun kecuali Heechul yang berdiri menghadap sungai han dan membelakangiku. Saat itu matahari sudah mulai tenggelam, aku melihat siluet dari Heechul sangat lah cantik dengan background langit senja yang berwarna orange dan pemandangan sungai han yang indah. Dia lalu membalikkan tubuhnya dan berjalan mendekati ku.
“TaeHee –ssi, hari ini ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu.”
“apa??”
“sebelum kita kenal satu sama lain, sudah sering kali kita dipertemukan secara tidak sengaja. Aku dulu berpikir apa kita berjodoh sehingga terus menerus bertemu. Lalu setelah kita kenalan dan mulai mengenal satu sama lain, aku merasa kau adalah teman terbaik yang bisa mengerti diriku dan menerima diriku apa adanya. Semakin lama aku semakin nyaman denganmu dan aku ingin menjadi lebih dari sekedar temanmu. Aku mencintai mu TaeHee-ssi, maukah kau menjadi pacarku??”
“hah?? Aku??”
“iya, gimana??”
“Aku gak mimpi nih?? Seorang Kim Heechul Super Junior yang di puja-puja banyak yeoja ini sekarang berdiri di depan ku dan meminta ku untuk jadi pacarnya??”
“YAA, Kim TaeHee, aku gak bercanda sekarang. Dan kau tidak sedang bermimpi. Gimana?? Apa jawaban mu?? Cepatlah, sudah pegal aku berdiri seperti ini dari tadi.”
“YAA, Kim Heechul, kau ini serius tidak sich menembakku?? Masa gak ada romantic-romantisan nya gini??”
“sudahlah cepat jawab, iya atau tidak. Kalo kau menolakku, akan aku lemparkan kau ke sungai han.”
“Aish, pake ancaman segala. Baiklah aku terima, aku mau jadi pacarmu daripada aku kau lempar ke sungai han…”
“Jinja??? Huwaaa…. Aku senang sekali…” teriak nya sembari memeluk ku… sejak hari itu aku berpacaran dengan Heechul. Tapi kami sepakat tidak memberitahukannya kepada siapa pun. Baik itu pada sahabat-sahabatku, sahabat-sahabat Heechul, member SuperJunior, E.L.F, Petals, bahkan manager SuJu pun tidak kami beritahukan.
Aku pun selalu mendukung Heechul dalam berkarir. Aku maklum kami tidak bisa berpacaran seperti sepasang kekasih normalnya. Kami hanya bertemu sesekali, bahkan tiap malam minggu Heechul tidak pernah datang ke rumah dan mengajak ku untuk malam mingguan. Biasanya kencan kami selalu mendadak, Karena kami mencuri-curi waktu senggang dari kegiatan kami sendiri-sendiri. Aku dengan kuliah ku, dan Heechul dengan kerjaan dan jadwal kuliahnya. Tapi dia selalu mengsms dan menelponku setiap harinya dan aku selalu menyempatkan untuk datang ke setiap konser Super Junior. Karena menurutnya dengan melihat wajahku dari panggung Heechul merasa aku memberinya dukungan, dan dia merasa dapat menampilkan penampilan terbaikknya di atas panggung.
Hari itu teman-teman ku mengajak ku datang ke FM SuJu. Sebenarnya hari itu ada urusan di kampus. Tapi mendengar bahwa itu FM Suju, aku langsung mengiyakan ajakan mereka aku meminta mereka datang duluan ke acara itu dan aku akan menyusul mereka sekelarnya urusan ku di kampus. Tapi dasar apes, aku kejebak macet di jalan. Untung nya aku masih sempat datang ke acara tersebut sebelum tu acara bubar.
“hei Vic, acara nya udah lama ya mulai nya??” Tanya ku pada Victoria teman ku yang aku langsung hampiri begitu nyampe di tempat FM.
“nggak kok barusan aja.”
“nggak apa nya?? Kita kan juga telat gara-gara macet tadi.” Tambah temanku soyeon sedikit ketus.
“ o.. kalian telat juga??”
“iya, makanya kita dapet tempat duduk dibelakang, gak keliatan lah donghae gue…” omel soyeon lagi.
“udah lah, aku denger katanya anak-anak depan ni mau pada keluar karena ntar ada sesi khusus dengan wartawan dan jurnalis. Kita kan ada eyyin, dia kan jurnalis kampus kita, kita ngikut dia aja duduk di depan.”
“Loh eyyin mana??” Tanya ku pada mereka.
“itu tuh di depan, heran nih dia yang gak ngefans ma Suju kok dia yang bisa duduk didepan??” gerutu soyeon. Sementara itu aku mencoba menjulurkan leherku mencoba mencari tau keberadaan eyyin. Aku melihat sekarang masih K.R.Y yang menyanyi di panggung. Lalu tiba-tiba semua berteriak histeris. Aku heran dan melihat bahwa sumber teriakan mereka karena saat itu juga muncul anggota Suju yang laen yang muncul dalam balutan kostum putih mereka adalah Leeteuk, Sungmin, dan Heechul. Chagiya ku muncul…. Dia sangat ganteng dalam balutan kostum tersebut. Nomu nomu chuae… tapi kenapa raut wajahnya menampakkan kesedihan???
Lalu setelah lagu yang dibawakan K.R.Y selesai, hampir semua penonton pergi meninggalkan ruangan tersebut. Lalu aku melihat Eyyin teman ku sedang duduk manis di depan panggung sembari mencoret-coret sesuatu di notes yang dia bawa. Aku pun dengan menggeret kursiku berjalan ke depan ke dekat tempat eyyin duduk. Tak sengaja aku berpandangan dengan Heechul, dia tersenyum begitu melihatku. Aku senang dia sekarang tersenyum. Aku pun duduk di sebelah eyyin dan menegurnya.
“hei, eyyin. Aku cariin daritadi ternyata kamu duduk didepan toh??”
“eh, kamu TaeHee. Kemana aja sih, aku tuh tadi dateng awal makanya bisa duduk di depan. “
“aku kejebak macet tadi.”
“o.. ya sudah mana yang laennya?? Si Victoria ma Soyeon kemana??”
“Mola, tadi begitu semua nya bubar mereka sudah menghilang. Nyari Donghae ma Siwon kali…”
Lalu tiba-tiba aku melihat Kyuhyun si magnae Suju, turun panggung dengan memakai kaos ungu dan celana hitam jalan melewati ku. Aku kira dia ada urusan dengan salah satu fans nya , ternyata dia berjalan melewatiku untuk mengambil kursi dan duduk disebelah ku sembari menatap ku…..
Kyuhyun POV
Dia datang lagi….
Yeoja itu datang lagi….
Yeoja itu selalu datang ke setiap konser kami ataupun FM kami. Aku selalu melihatnya menatap lurus ke depan, ke panggung. Dia seperti memberikan dukungan pada kami . dan aku selalu merasa bersemangat dan siap memberikan penampilan terbaikku di panggung setelah menatap wajahnya. Lama-lama aku jadi suka menatap wajahnya dan selalu mencari-cari wajahnya di kerumunan E.L.F. siapakah dia?? Sudah pasti dia seorang E.L.F. seorang ELF yang mampu mencuri hatiku dengan tatapan nya dan wajahnya. Aku ingin mengenalnya, tapi setiap kami selesai konser dia selalu menghilang. Tanpa terasa aku mulai menyukainya. Aku berharap akan datang kesempatan dimana aku bisa mengenalnya, mendekatinya, dan mengajaknya bicara. Dan kesempatan itu datang hari ini….
Selesai giliran ku menyanyi di panggung, aku berganti baju di backstage dengan kaos ungu. Aku sebenarnya tak tahan harus memakai jas selama perform. Tapi demi image ku didepan fans, aku harus rela perform dengan memakai setelan jas lengkap. Dari atas panggung aku melihat yeoja tersebut duduk didepan panggung mengobrol dengan temannya. Aku pun memutuskan turun panggung untuk mengajak nya ngobrol.
“ehm… anyeong…”
“eh… anyeong …..” jawab mereka berdua kaget.
“boleh aku duduk disini??”
“Oh silahkan, silahkan.Tapi apa tidak apa-apa seorang Kyuhyun magnae dari Suju duduk disini, di bawah panggung di sampingku??”
“ah tidak apa-apa kok. O ya aku boleh nih ngobrol sama kamu??”
“ah suatu keheormatan bagi saya diajak ngobrol oleh seorang artis seperti anda” jawabnya sembari tersenyum.
“aku lihat kau selalu ada di setiap event yang ada kami. Apa kau seorang ELF??”
“iya, aku seorang ELF. Aku sangat menyukai kalian , SuperJunior, aku sangat suka lagu-lagu kalian.”
“ lagu-lagu kami ya?? Bagaimana dengan para member??”
“ya aku juga suka dengan para member Super Junior.”
“o ya, kalo boleh tau namamu siapa agessi??”
“TaeHee, Kim Tae Hee imnida.”
“Choi Kyuhyun imnida.”
“iya aku tau. O ya, kenapa kau tidak dipanggung bersama hyung-hyung mu Kyuhyun-ssi??”
“jangan panggil aku Kyuhyun-ssi, panggil saja aku Kyu. Aku bosan berada di atas panggung, aku bosan hanya mengobrol dengan mereka. Aku lebih senang berbincang-bincang dengan mu disini. Bolehkan aku berada disini??”
“tentu saja boleh.” Jawabnya sembari memberikan senyuman yang tulus dan manis. Omona… aku suka senyum nya… lalu aku tiba-tiba melihat sesuatu yang jatuh dari tasnya.
“Hei, ada yang jatuh dari tas mu… apa ini?? Game??”
“o, ini game yang aku baru beli tadi.”
“kau suka game??”
“iya, aku adalah gamers.”
“berarti kita sama dong, aku juga seorang gamers. Dan omong-omong aku pernah memainkan game tersebut.”
“Jinja?? Aku baru membelinya tadi, jadi aku belum mencobanya. Menurut mu bagaimana game ini??”
“sangat menarik walaupun akan banyak memakan waktu untuk memainkannya. Hei apalagi hobimu??”
“aku suka membaca buku dan mendengarkan lagu, khususnya instruments.”
“wah aku juga sama sepertimu, ternyata kita mempunyai hobi yang sama. Aku tidak menyangkanya.”
“Kyu!!! Ayo naik kepanggung, ngapain kau disitu dasar magnae…” teriak Leeteuk memanggil Kyuhyun
“wah aku harus kembali sekarang. Ternyata mengobrol bersama mu terasa mengasyikkan. Aku ingin meneruskan obrolan kita lain waktu. Bisa aku minta nomer hp mu??” dia lalu menyebutkan angka-angka nomer hp nya padaku. Aku pun langsung mengsave nya ke dalam buku telpon di hp ku. “yap sudah, aku harap kita bisa bertemu lagi untuk meneruskan obrolan yang tadi. Aku pergi dulu ya, gomawo sudah menemaniku mengobrol.”
“Cheonmaneyo kyu…” aku pun lalu melangkahkan kaki untuk kembali ke panggung.
Heechul POV
Hari ini kami Super Junior akan mengadakan FM. Tae Hee datang tidak ya?? Aku harap dia datang untuk mendukung ku. Tapi begitu acara dimulai , aku sama sekali tidak melihat tanda-tanda adanya chagiya ku itu. Aku mulai malas dan ogah-ogahan di acara tersebut. Acara nya membosankan…. Aku ingin segera menyudahi acara tersebut. Tapi ternyata masih ada sesi wawancara Tanya jawab dan sesi tanda tangan dengan fans. Aku bersama leeteuk dan Sungmin pun muncul kembali ke panggung tersebut. Aku agak ogah-ogahan. Begitu semua fans keluar dan menyisakan beberapa wartawan dan jurnalis, aku melihat nya. Aku melihat wajah chagiya ku itu. Dia berjalan mendekati panggung sembari menggeret kursi. Aku mulai tersenyum senang. Ternyata chagiya ku datang menonton ku. Mood ku lalu berubah, yang tadinya jelek menjadi bagus. Aku pun mulai bersemangat lagi. Aku melihat dia menatapku, matanya seakan berkata, ‘oppa, aku mendukungmu. Bersemangatlah…’ ingin sekali aku turun panggung untuk menyapa dan memeluknya. Aku rindu padanya, karna sudah seminggu ini aku tidak bisa bertemu chagiya ku itu. Aku mulai melangkahkan kaki untuk menuruni panggung. Aku tak peduli disini ada member Super Junior yang lain, fans, dan wartawan. Akal sehat ku hilang entah kemana. Aku benar-benar merindukan chagiya ku itu. Baru saja aku akan melangkahkan kaki, Kyuhyun si magnae telah mendahului ku berjalan. Dia melewatiku dan menuruni panggung. Dia mengambil kursi dan duduk di sebelah chagiya ku. Lalu dia mulai mengajak ngobrol chagiya ku itu. Aku melihat chagiya ku tersenyum padanya. Aku tidak rela, senyuman itu harus nya hanya untuk diriku seorang bukan untuk Kyuhyun, si evil magnae itu. Mereka mulai mengobrol akrab. Aku akui chagiya ku mempunyai hobi yang sama dengan kyuhyun. Dan seandainya mereka bertemu mungkin mereka akan cocok dalam hal apa pun. Tapi dia itu chagiya ku, orang yang sangat kucintai selain kedua orang tua ku dan member Suju lainnya. Dia milikku seorang. Aku hanya bisa memandangi mereka saja dari atas panggung. Pandangan cemburu. Sepertinya chagiya ku menyadari itu, tapi emang sifatnya baik hati, dia tetap meladeni pembicaraan kyu. Argh…. Kepalaku dipenuhi kemarahan pada mereka.
“hey, Heenim. Ngapain kau disitu?? Ayo kita kesana, sudah saatnya sesi tanda tangan.” Tegur Leeteuk si leader
“oh, ok..” jawabku dingin.
“Kyu, ayo naik ke panggung, ngapain kau disitu dasar magnae…” omel Leeteuk sembari memanggil Kyuhyun. Aku melihat kyu bangkit dari kursi nya dan berjalan menuju panggung. Tapi sebelum itu…. Omona dia meminta nomer hp chagiya ku??
Tae Hee POV
Omona… kyu meminta nomer hp ku??? Dia ternyata mempunyai hobi yang sama dengan ku. Dan dia asyik juga diajak ngobrol. Tapi kenapa selama aku ngobrol dengan kyu, pandangan Hee oppa sangat dingin pada kami, dan aura kemarahan jelas terpancar dari diriny. Apa dia cemburu?? Aduh dia marah gak ya?? Sebenernya aku gak enak meladeni obrolan kyu, tapi aku gak bisa menyudahi pembicaraan ini. Sampai akhirnya Leeteuk sang leader memanggil kyu. Begitu kyu pergi, aku langsung menoleh ke arah panggung mencari Hee oppa. Tapi aku hanya melihat nya jalan bersama LeeTeuk meninggalkan panggung. Huft… padahal kan aku ingin menatap lama wajahnya. Aku sangat merindukannya, maklum sudah seminggu kami tidak bertemu. Tapi jah kesempatan itu belum datang….
O iya, aku mau pamer ke Dara ah kalo tadi kyu ngajak aku ngobrol, hehehehehhe *cengiran evil*
Setelah itu Kyu sering mengirim sms dan menelpon ku hanya untuk sekadar mengobrol. Memang dia nyambung kalo mengobrol dengan ku, tapi mengbrol dengannya tidak lebih mengasyikkan daripada mengobrol dengan Hee oppa. Hari ini pun Kyu mengsms ku….
‘Tae Hee, kau ada waktu hari ini??’
‘ada, kenapa??’
‘bisa temenin aku membeli kaset game??’
‘o.. ok. Jam berapa??’
‘jam 1 ya, sehabis jumpa fans suju.’
‘ok’ omona…. Jumpa fans suju, pasti ada Hee oppa disana. Aku pun mengsms Hee oppa untuk memastikan nya.
‘oppa, hari ini ada jumpa fans??’
‘iya, kenapa chagi?? Kau mau datang’
‘ingin nya, aku usahain deh. Apa kita bisa bertemu setelah itu oppa??’
‘mian chagi, aku ada jadwal setelah itu.’
‘o, ya udah gak apa-apa. Oppa harus rajin bekerja ya. Aku mendukung mu, saranghae oppa.’
‘nado saranghae chagi, jaga dirimu ya.’
‘iya oppa, oppa juga harus jaga diri’
Kyuhyun POV
Akhirnya aku bisa mengajak dia kencan juga….
Walaupun dengan alasan minta ditemenin beli game sich, pokoknya aku kan menembaknya nanti dan meminta nya untuk menjadi pacarku. Aku pun dengan semangat dan sambil berlari-lari dan menari-nari kecil melangkah menuju ke kamar mandi. Aku melewati hyung-hyung ku yang heran melihat tingkah laku ku pagi ini.
“hey kyu, kau kenapa?? Baru menang lotere??” Tanya Eunhyuk hyung padaku.
“iya, aku berasa sedang menang lotere sekarang, tapi aku tidak sedang dapet lotere. Ini lebih membahagiakan bagiku.”
“memangnya apa yang terjadi padamu??” Tanya euhyuk hyung penasaran.
“Aku mau ngedate nanti siang sehabis jumpa fans.”
“Jinja?? Akhirnya kau punya cewek juga.”
“Belum hyung, aku berencana untuk menembaknya nanti pas kami ngedate.”
“hey hey ada apa sich pagi-pagi dah berisik?? “
“ini hyung, si kyu mau punya pacar. Jadi sekarang tinggal Hyung aja yang masih jomblo.” Ujar Eunhyuk hyung pada Heechul hyung.
“Jinja?? Emang siapa kyu?? Artis juga??”
“ani hyung, aku tidak sehebat hyung yang bisa dekat dengan artis wanita. Dia hanya orang biasa, seorang ELF.”
“kau bertemu dia dimana kyu??”Tanya Sungmin hyung yang sekarang sudah ikut nimbrung.
“dia selalu ada di setiap perform kita hyung, baru sewaktu FM kemarin aku berani mengajaknya ngobrol dan meminta nomer hp ya.”
“siapa namanya??” Tanya Heechul hyung lagi padaku
“namanya Tae Hee, kim tae hee. Namanya cantik ya, secantik orangnya. Orangnya menyenangkan lagi, hobby kami cocok satu sama lain. “
“chukkae kyu, tapi memangnya dia belum mempunyai pacar??”
“molla hyung, aku lupa nanya.”
“Tenang kyu, yeoja itu tidak mungkin menolak mu. Kau kan magnae kami, Super Junior, kalo dia ELF pasti dia akan menerima mu. Walaupun dia sudah punya pacar, dia pasti bakalan memutuskan pacarnya tersebut.” Nasihat eunhyuk hyung padaku.
“kau yakin sekali Hyuk.” Ucap Hee hyung dingin, dia lalu pergi meninggalkan kami.
“Hee hyung kenapa hyung??” Tanya ku pada eunhyuk hyung
“molla, marah karena dirinya sendiri yang masih jomblo kali..” jawab Hyuk hyung asal. Aku pun segera menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk kencan ku nanti.
Heechul POV
Tuh kan apa yang kutakutkan benar-benar terjadi. Kyu jatuh cinta pada Tae Hee. Aku tidak bisa menyalahkan Kyu juga sih. Siapa pun juga akan jatuh cinta pada Tae Hee. Dia saja bisa merubahku yang tidak mau menjalin hubungan dengan yeoja manapun menjadi begini. Palagi hanya kyu?? Dan juga mereka memeiliki persamaan yang membuat mereka cepat akrab. Tapi Tae Hee adalah yeoja chingu ku. Aku tidak akan memberikannya kepada siapa pun termasuk itu kyuhyun magnae yang aku sayangi. Apakah ini waktu nya aku berterus terang kepada semua nya??
“Hyung, bisa tidak jadwal ku setelah jumpa fans dikosongin?? Aku ada hal penting yang harus diurus hyung.”
Aku pun menelpon manajer hyung memohon padanya untuk mengosongkan jadwal ku setelah jumpa fans. Aku berniat untuk berterus terang pada semua nya hari ini. Mianhe kyu, tapi aku tidak bisa menyerahkan TaeHee padamu….
TaeHee POV
Huft akhirnya aku datang juga ke jumpa fans ini. Awalnya sih gak niat datang, Cuma aku benar-benar merindukan Hee oppa. Aku ingin melihat wajahnya. Tapi aku juga ada janji sih dengan Kyu-ssi. Aku pun masuk ke dalam ruangan itu. Aku sengaja duduk di bangku paling belakang. Aku ingin memandang wajah hee oppa yang sedang bekerja tanpa harus di ketahui olehnya. Tapi aku salah, sepertinya Kyu-ssi sudah menemukan ku diantara deretan ELF. Aku tak tau harus bagaimana menghadapinya. Ingin menjauhi nya tapi aku tak tega begitu saja menjauhinya. Aku ingin mengatakan kalo aku adalah yeoja chingu hyung nya, tapi aku tak bisa. Aku sudah berjanji pada Hee oppa untuk merahasiakan hubungan ini. Aku tidak mau merepotkannya. Baiklah aku akan bersabar sampai Hee oppa mau mengakui ku di depan semuanya.
Drt drt drt…. Hp ku bergetar, ada sebuah sms masuk dari kyuhyun-ssi
‘hei, ternyata kamu datang di jumpa fans ini ya. Aku terkejut sekali…’
‘kebetulan aku ada waktu luang, sekalian aja kesini .’
‘nanti sewaktu jam istirahat bisa bertemu?? Ada sesuatu yang ingin kukatakan.’
‘kau ingin mengatakan apa??’
‘rahasia, kalo kuberitahukan tidak seru lagi.’
Apa ya yang ingin dibicarakan kyu?? Aku sangat pensaran sekaligus merasa takut terhadap rahasia itu. Aku lalu memandang ke depan lagi. Kyu tersenyum padaku. Sementara itu Hee oppa sedang sibuk-sibukny memberikan tanda tangan kepada beberapa fans. Wajahnya yang sangat serius itu membuatku rindu. Oppa tahukah kau aku merindukannmu?? Apa kau juga merindukan ku oppa??
Tak terasa waktu istirahat telah tiba, aku pun segera bangkit keluar ruangan itu. Saat aku berjalan tiba-tiba ada seseorang yang menarikku. Karena kaget akupun tanpa sadar mengikutinya. Dia membawaku ke belakang panggung yang sepi.
“hei, ini aku…” orang itu lalu membuka topi dan maskernya, ternyata dia adalah kyu.
“ya ampun kau membuat ku kaget saja.”
“ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mu. “
“ada apa kyu??”
“aku…. Sejak melihat mu yang selalu datang di perform kami, aku sudah suka padamu. Oleh karena itu sewaktu FM kemarin, aku memberanikan diri untuk mulai mengajak mu bicara. Lalu setelah kita mulai berteman aku semakin jatuh cinta padamu, Kim Tae Hee-ssi, maukah kau menjadi pacarku??”
Drtdrtdrt… tiba-tiba handphone kyuhyun bergetar, dia pun segera mengangkat handphone nya.
“Yobseyo, o, hyung. Kenapa?? Aku ada di belakang panggung, ani… baiklah aku akan segera kesana.”
Dia pun menutup handphone nya kembali. “mianhe Tae hee-ssi, manager hyung tadi menelpon ku, katanya acara nya sudah mau dimulai lagi. Aku harus naik panggung lagi. Aku tunggu jawaban mu selesai acara ini ya.” Dia pun lalu memasang masker nya dan lari menuju panggung.
“otokhae?? Aku harus gimana?? Kyu-ssi menembakku. Tapi aku sudah punya namja chingu yang sangat aku cintai. Aku harus menolak nya, tapi bila dia ingin tau siapa pacarku gimana?? Ottokhae??”
Kyuhyun POV
Aku lega sudah mengungkapkan perasaan ku pada Tae Hee, sekarang aku tinggal menunggu jawabannya. Pasti dia akan menerima ku, aku yakin itu. Lagipula Hyuk hyung bilang tidak akan ada seorang yeoja pun yang menolak anggota super junior. Apalagi aku, si magnae tertampan diantara magnae Boyband lainnya. Aish coba tadi manager hyung tidak memanggilku, aku pasti telah mendengar jawaban atas pengakuan ku tadi.
“Hei Kyu, darimana saja kau ini??” Tanya Hyuk hyung padaku.
“aku tadi habis menembak yeoja itu hyung.”
“Jinja?? Trus apa jawabannya??”
“Belum di jawab hyung, habis manager hyung keburu menelpon ku dan menyuruhku kembali ke sini.”
“Hmmm… gimana kalau begini??” Eunhyuk hyung pun membisikkan sesuatu padaku.
“Nde, ide yang bagus hyung. Aku akan melakukannya nanti.”
Heechul POV
Acara Jumpa Fans ini pun berlanjut, tak sengaja aku melihat wajah cantik yeoja chingu ku. Ternyata dia datang di acara ini. Aku tidak menyangka, aku kira dia sibuk dengan kuliah dan tugas-tugasnya. Jujur aku sangat senang melihatnya saat ini disini. Sudah lama aku tidak melihat wajahnya, aku benar-benar merindukannya, jeongmal bogoshippo chagiya. Tapi, aku melihat ada yang aneh pada dirinya, aku melihat raut kekhawatiran dan gelisah terukir di wajahnya. Ada apa dengan dirinya?? Sepertinya aku merasakan firasat yang tidak mengenakkan akan terjadi pada dirinya dan diriku.
Tae Hee POV
Aku kembali ke bangku ku yang tadi. Acara nya akan segera dilanjutkan kembali. Aku memberanikan diri melihat ke atas panggung. Aku bertatapan dengan Heechul oppa, dia tersenyum padaku. Senyum yang sangat aku suka, aku rindu akan senyuman itu. Tapi aku tidak tahu apa yang wajahku tampilkan padanya. Aku merasa raut wajahku saat ini buruk. Aku merasa gelisah, tak nyaman, khawatir dan pusing memikirkan apa yang harus kukatakan pada Kyu-ssi nanti. Aku butuh bantuanmu oppa, tapi bagaimana aku mengatakannya padamu?? Kau terasa jauh bagiku sekarang oppa. Ya sudahlah aku harus kabur nanti setelah acara ini, aku akan menghindari Kyu-ssi nanti. Aku tak bisa memberikan jawaban yang dia harapkan.
Ditengah acara, tiba-tiba aku melihat Kyu-ssi berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri host acara saat itu. Dia berbicara sebentar pada host itu, lalu mengambil mic yang sedang dipegang oleh host tersebut.
“ehm…. Maaf telah memboikot acara ini sejenak. Ada hal penting yang ingin aku katakan pada kalian ELF. Aku ingin berbagi dengan kalian, aku ingin mengakui sesuatu pada kalian.” Semua ELF yang ada disitu hening terdiam menyimak dan menunggu apa yang akan dikatakan Kyuhyun selanjutnya. Aku juga penasaran apa yang ingin dia katakan didepan kami para ELF.
“Begini… sebetulnya ada yang membuatku tak tenang dan gelisah akhir-akhir ini. Boleh aku lanjutkan??”
“NDE….” Jawab ELF serempak.
“Sebetulnya ada seorang yeoja yang wajahnya selalu mengusik pikiranku. Dia selalu muncul di setiap acara yang kami, Super Junior, hadiri. Baik itu konser, syuting, pemotretan, bahkan Fans Meeting seperti ini. Awalnya aku tak pernah peduli padanya dan aku juga tidak mengenalnya sama sekali. Tapi wajahnya yang selalu menatap kami selalu terbayang-bayang di pikiranku, selalu hadir dimimpiku. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk mengenalnya. Dia hanya lah seorang Yeoja biasa, dan dia seorang ELF, tapi dirinya lah yang membuat aku, seorang Choi Kyuhyun tertarik padanya. Tadi sewaktu break acara, aku sudah menyatakan perasaan ku padanya. Tapi aku belum mendengar jawabannya sama sekali terhadap perasaan ku. Karena aku tidak sabar menunggu jawabannya nanti selesai acara ini, bolehkah aku mendengar jawaban mu sekarang, Kim Tae Hee-ssi???” aku merasa ada lampu sorot yang diarahkan padaku dari atas kepala ku.
Apa yang dia lakukan??? Apakah dia sudah gila?? Sehingga meminta jawabanku atas perasaannya ditengah-tengah acara ini, ditengah-tengah ELF, dan di depan Heechul oppa??? Apa yang harus aku katakana?? Oh Tuhan, tolonglah hamba mu ini, siapa saja tolonglah aku sekarang, aku mohon oppa tolonglah aku…..
Heechul POV
Andwee………… dia telah menembak chagiya ku dan sekarang meminta jawaban di tengah-tengah acara ini, ditengah-tengah ELF, dan di depan ku??? Tidak Boleh, aku tidak boleh membiarkan chagiya ku direbut walaupun itu oleh magnae kesayanganku. Pokoknya tidak boleh……….
“Tunggu Kyu….”
“ada apa hyung??” jawabnya polos sembari menatapku. Aku pun berdiri dan berjalan mendekati kyuhyun. Aku lalu merebut mic yang dia pegang tanpa berpikir panjang
“Kau tidak boleh dan tidak bisa menjadikan Tae Hee sebagai chagiya mu.”
“Wae hyung??”
“karena dia sebenarnya adalah Chagiya ku.” Terdengar lah suara rebut ELF, mereka sibuk berkomentar atas pengakuan ku tadi.
“Mwo??” teriak semua member Super Junior
“baik aku mengaku, aku sudah lama berpacaran dengan Tae Hee. Aku sengaja tidak memberitahu kalian, memang kalian adalah keluarga ku, tapi untuk yang satu ini aku tidak mau berbagi chagiya ku dengan kalian. Tidak ada yang mengetahui hubungan kami, dan Tae Hee selalu datang di setiap acara kita hanya untuk bertemu denganku baik itu hanya menatap ku atau bertemu dengan ku di sela break acara. Dan ternyata rahasia kami membawa masalah. Dongsaeng sekaligus magnae yang aku sayangi ternyata jatuh cinta pada chagiya ku. Sebenarnya seharusnya aku berterima kasih pada mu Kyu, karena dirimu dan hobimu itulah aku bisa bertemu dengan Tae Hee. Aku harusnya membalas nya, tapi maaf, kalau untuk menyerahkan Tae Hee padamu aku tidak bisa. Karena Tae Hee adalah segalanya bagiku, dunia ku berpusat padanya, dia adalah sebagian dari nyawaku, tanpa dirinya aku tidak akan bisa hidup. Mian Kyu, kalau kau merasa dipermainkan oleh hyung mu ini, tapi sekali lagi mian, jeongmal mianhe, aku tidak bisa membiarkan mu merebut cintaku, aku tidak akan menyerahkan orang yang sangat kucintai padamu.” Aku pun lalu memberikan mic itu lagi pada kyuhyun yang berdiri terdiam. Aku lalu turun dari panggung melewati para ELF yang syok, dan menuju ke tempat Tae Hee duduk. Aku lalu menyambar tangannya dan menariknya keluar dari ruangan itu. Aku menariknya ke taman yang ada diluar. Aku membalikkan badan ku dan aku dapatkan dia sedang menangis.
“Chagi, kau kenapa?? Apa tadi perkataan ku ada yang menyakitimu dan membuat mu sedih??” ujarku lembut padanya.
“Andwee oppa, aku bukan menangis karena sedih atau merasa tersakiti oleh perkataanmu. Tapi aku menangis bahagia karena ternyata aku begitu penting bagi oppa. Tapi oppa kenapa baru sekarang kau mengatakannya, kenapa baru sekarang kau mengakui ku sebagai yeoja chingu mu di depan semua orang?? Taukah kau oppa, aku sudah lama menantikan pengakuan mu itu. Aku memang menyetujui untuk merahasiakan hubungan kita, tapi itu sangat membebaniku oppa. Aku merasa sakit ketika melihat kau berdekatan dan diterpa gossip dengan yeoja lain, walaupun aku percaya padamu, tapi rasa cemburu itu ada dan itu menyiksa ku. Belum lagi masalah dengan Kyuhyun-ssi yang pada akhirnya menyatakan perasaannya padaku…”
“mianhe chagi, aku tidak tahu kalau itu sangat membebanimu. Baiklah mulai saat ini tidak ada rahasia-rahasiaan lagi dari siapa pun tentang hubungan kita. Aku ingin seluruh dunia tahu bahwa Kim Tae Hee adalah milik Kim Heechul, aku tidak akan menyiksa dirimu lagi dengan rasa cemburu itu. Jadi sekarang kamu jangan bersedih lagi ya, hapus air mata mu itu.” Aku mengusap air mata yang mengalir dipipinya.
Aku berjanji pada diri ku sendiri untuk selalu menjaganya, tidak akan membiarkan nya bersedih lagi, tidak akan membiarkannya merasa terbebani, dan tentu saja tidak akan membiarkan nya direbut oleh orang lain.
“Saranghae chagi” bisikku sambil memeluk dirinya.
THE END